Blue Fire Pointer 2016 ~ Chemistry As The Center Of The World

Selasa, 19 Juli 2016

Susunan Kelas XII IPA 2



Senin, 16 Mei 2016

LAPORAN KIMIA PENENTUAN KADAR CAMPURAN Mg(OH)2 dan Al(OH)3 DALAM OBAT MAAG

PENENTUAN KADAR CAMPURAN Mg(OH)2 dan Al(OH)3 DALAM OBAT MAAG (PROMAG) DENGAN CARA TITRASI ASAM-BASA
 


  



Nama Kelompok :
1.  Giovani Anggasta (17)
2.  Jeffry Handi (18)
3.  Jessica Randy (19)
4.  Juan Kennedy (20)

 II IPA 1
SMA XAVERIUS 1 JAMBI


 (Juan Kennedy)





KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat melaksanakan sebuah praktikum dan menyelesaikannya dengan baik hingga menjadi sebuah laporan praktikum.
Laporan praktikum ini adalah sebuah laporan yang kami buat setelah kami melakukan praktikum mengenai penentuan kadar campuran Mg(OH)2 dan Al(OH)3 dalam obat maag dengan cara titrasi asam-basa. Laporan tersebut kami susun dengan sistematis dan sebaik mungkin berdasarkan pada hasil praktikum yang sebenarnya.
Kami juga nengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang sangat berperan penting dalam proses kegiatan praktikum ini.terutama pada guru pembimbing yaitu Ibu Elizabeth Tjahjadarmawan selaku guru kimia kami, yang telah memberi bimbingan dan arahan kepada kami.
Akhirnya, semoga laporan praktikum ini bermanfaat untuk penlitian selanjutnya. Kami menyadari sebagai manusia tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu , kami akan menerima jika ada saran maupun kritik terhadap laporan praktikum yang telah kami susun ini .
           
Jambi, 14 Mei 2016


(Juan Kennedy)





TUJUAN PRAKTIKUM

                Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan kadar campuran dari Mg(OH)2 dan Al(OH)3 dalam sample obat maag dengan cara metode titrasi asam basa.

(Giovani Anggasta)
                                                                                                               




MANFAAT PRAKTIKUM
   
               Melalui praktikum penelitian ini, diperoleh kadar campuran dari Mg(OH)2 dan Al(OH)3 dalam sample obat maag dengan cara metode titrasi asam basa. Kadar campuran dari Mg(OH)2 dan Al(OH)3 yang diperoleh melalui praktikum kemudian akan dibandingkan dengan kadar yang tertera pada kemasan obat maag. Dapat menentukan kadar campuran Mg(OH)2 dan Al(OH)3 sesuai dengan cara metode titrasi asam basa.

(Giovani Anggasta)







DASAR TEORI

Penentuan komposisi Magnesium Hidroksida dan Almunium Hidroksida dalam obat maag bertujuan untuk menentukan kadar basa (OH) dalam sampel obat maag. Pada percobaan ini digunakan obat maag promag.

Maag adalah gejala penyakit yang menyerang kambung yang disebabkan karena meningkatnya asam dalam lambung. Oleh karena itu metode pengobatan pada penyakit ini adalah dengan menetralisir asam tersebut dengan zat yang bersifat basa. Karena itu Obat Maag selalu mengandung Magnesium Hidroksida dan Alumunium Hidroksida. Tetapi dalam percobaan kali ini yang ditentukan hanya kadar basanya saja.

Penentuan kadar basa dalam sampel obat maag ini ditentukan dengan metode titrasi asam-basa. Sejumlah sampel dilarutkan dengan air mineral kedalam labu ukur hingga tanda batas. Kemudian larutan tersebut dipipet dan ditambahkan 10 mL HCl dan 3 tetes indikator phenolptalein. Setelah itu dititrasi dengan NaOH 0.1M hingga terjadi perubahan warna dari bening menjadi pink sangat muda.


Campuran Al(OH)3 dan Mg(OH)2 disebut magaldrate yang akan dinetralkan oleh HCl 0.1M, kelebihan asam ini akan dititrasi oleh basa NaOH 0.1M.


(Jessica Randy)




ALAT DAN BAHAN

ALAT : 

Gelas Ukur                                                  
- Labu Erlenmeyer
- Pengaduk
- Pipet Tetes
- Lumpang Porselin

BAHAN :

- Obat Maag
- Larutan NaOH 
- Indikator PP (phenolphetalien)
- Air Mineral
- Tissue
- Label

(Giovani Anggasta)







METODE KERJA

Bagan Metode Kerja

(Jeffry Handi)







Prosedur Kerja

1. Foto tablet obat maag, mereknya dan catat kadarnya.



2. Timbang 1 butir tablet obat maag, mereknya, dan catat massanya.


3. Gerus dalam lumpang porselin.

4. Masukkan obat maag yang telah dihaluskan ke dalam 100ml air mineral.

5. Ukur 10ml dari larutan no.4 lalu masukkan kedalam masing-masing 2 erlenmeyer.



 6. Ukur 10ml HCl 0.110565 M lalu tambahkan kedalam masing-masing erlenmeyer.




 7. Tambahkan 3 tetes indikator PP

8. Titrasi dengan larutan NaOH 0.1050 M sampai pada TAT (Titik Akhir Titrasi) lalu catat berapa tetes yang dibutuhkan, yakinkan dengan 1 tetesan lagi, jika benar maka yang tetes yang dicatat tadi benar.

(Jessica Randy)



HASIL PRAKTIKUM

(Jessica Randy)




PERHITUNGAN






(Jessica Randy)




DISKUSI DAN PEMBAHASAN


             Dari situs resmi kalbe.co.id didapatkan bahwa setiap tablet obat maag mengandung 200 ml Hydrotalcite (Al(OH)3), Magnesium Hidroksida (Mg(OH)2) sebesar 150 ml. Berdasarkan berat tablet yang ditimbang netto tiap tablet 0.78 g.

Obat maag promag berfungsi untuk mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, gastritis, tukak lambung, nyeri lambung, nyeri ulu hati dan tukak usus dua belas.
Hydrotalcite adalah kompleks yang mengandung aluminium dan magnesium. Kombinasi Hydrotalcite dan Magnesium hidroksida merupakan antasida yang bekerja untuk menetralkan asam lambung sehingga meringankan gejala dispepsia seperti nyeri ulu hati dan mual akibat iritasi oleh asam lambung dan pepsin.
Simethicon mengurangi gelembung-gelembung gas yang berlebihan dalam lambung sehingga meringankan rasa kembung.
Dari hasil praktikum diperoleh persentase Aluminium Hidroksida 10.55408073 % dan Magnesium Hidroksida 14.07210763 %. Sementara pada kemasan obat maag promag tablet, tertera kadar basa aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida sejumlah 200 mg dan 150 mg yang artinya zat sisanya bukan Aluminium Hidroksida, melainkan agent lain yaitu simethicone serta air untuk memadatkan dan membentuk tablet obat maag.
(Jessica Randy)




KESIMPULAN
            Dari hasil praktikum mengenai titrasi asam basa yang menggunakan NaOH 0.1050 M pada obat maag promag tablet yang diencerkan, diperoleh persentase Aluminium Hidroksida 10.55408073 % dan Magnesium Hidroksida 14.07210763 %.
(Jessica Randy)




SARAN

               Adapun saran yang dapat diambil dari percobaan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Semua alat dan bahan praktikum sebaiknya diperiksa dulu agar layak untuk dipakai dengan baik.
2. Takaran bahan hendaknya dilakukan dengan benar dan teliti untuk menjaga kemurnian hasil praktikum.
3.  Larutan dikocok dengan berlawanan arah jarum jam, saat titrasi dilakukan, larutan dikocok setelah setiap tetes titran diberikan.
4.  Jangan terburu-buru saat melakukan titrasi dan hitung setiap tetes dengan benar dan teliti.
5.  Saat menentukan titik ekuivalen, perhatikan dengan benar perubahan warna pada larutan apakah sudah konstan atau belum.  
6.  Kalkulasi hendaknya dilakukan dengan teliti agar hasil menjadi akurat.
7.  Saat melakukan titrasi, praktikan harus memperhatikan tetesan larutan baku yang diteteskan agar tidak mengenai dinding labu tetapi langsung kelarutan.                                                                             (Giovani)



KATA PENUTUP



          Kami dari tim berterima kasih kepada semua orang membantu dalam pelaksanaan praktikum terutama Bu Elizabeth yang telah memberi kami praktikum ini sehingga kami lebih memiliki wawasan yang lebih luas. Kami juga berterima kasih kepada keluarga dan teman-teman yang telah mendukung kami, juga terhadap para pembaca laporan penelitian kimia kami. Kami sangat menghargai dan menunggu kritik dari kalian. Sebagai tim peneliti kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Semoga bermanfaat.
(Jeffry & Juan)






DAFTAR PUSTAKA


Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2014. Bernas Kimia Jilid 1. Jogjakarta : Citra Media.
Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2016. Bernas Kimia Jilid 2. Jogjakarta : Citra Media.
Suyatno, dkk. 2007. Kimia Kelas XI. Jakarta : PT Grasindo.
(Giovani & Jessica)




KONTRIBUTOR

Guru Pembimbing
Elizabeth Tjahjadarmawan, S. Si, M. Pd

Pembuat dan design blog
Jessica Randy

Admin
Jessica Randy

Penulis
Grup (GIovani Anggasta, Jeffry Handi, Jessica Randy, Juan Kennedy)

Editor  & Media Source
Jessica Randy 

Minggu, 10 April 2016

Laporan Praktikum Kimia : Uji Larutan Asam Basa Menggunakan Indikator Alami Bunga Kana

UJI LARUTAN ASAM BASA
MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI
BUNGA KANA (MERAH)



Giovani Anggasta (17)
Jeffry Handi (18)
Jessica Randy (19)
Juan Kennedy (20)
Kelas XI IPA 1

SMA XAVERIUS 1 Jambi
MARET 2016








Kata Pengantar


         Pertama-tama marilah kita mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan penelitian kimia yang dibimbing oleh Ibu Elizabeth.
        Kami juga berterima kasih kepada orang tua yang telah membantu memberi semangat, juga kepada Ibu Elizabeth yang telah mengajar dan membimbing kami dalam pengerjaan tugas ini.
Terima kasih kepada para pembaca yang telah menyisakan waktunya untuk membaca laporan penelitian kami. Semoga bermanfaat.



Jambi, 10 April 2016








Tujuan Penelitian


Tujuan dari praktikum ini adalah menentukan daerah trayek pH dan perubahan warna indikator alami bunga kana pada larutan uji asam, netral dan basa.





Manfaat Penelitian     

Melalui praktikum ini diperoleh pemahaman bahwa indikator dapat berubah warnanya dalam larutan asam, netral, basa sesuai dengan trayek pH nya masing-masing.







Teori Singkat


Indikator adalah asam lemah yang mengalami reaksi kesetimbangan dalam air

HIn                  + H2O     ↔    H+ +         In-
(warna 1)                           (warna 2) 

               Secara kualitatif, jika terdapat larutan yang bersifat asam maka reaksi bergeser ke kiri sehingga indikator menunjukkan warna 1. Sementara jika indikator bereaksi dengan larutan basa maka reaksi akan bergeser ke kanan. Warna indikator berubah menjadi warna 2. Jika larutan bersifat netral maka tidak mengalami perubahan warna (tetap)
             Secara kuantitatif, nilai pH dapat diukur dengan pHmeter. Trayek pH indikator yang digunakan saat ini adalah dari 0-14 yang memiliki daerah warna masing-masing.








Metode Penelitian


Alat dan Bahan :
  • Bunga Kana (Merah)

  • pH meter
  • Gelas aqua (10)
  • Label (10)
  • Sendok plastik (10)
  • Etanol 70% 1 botol
  • Tissue
  • Larutan yang diuji : 
     1.   Air sabun
     2.      Air hujan
     3.      Air mineral
     4.      Cuka
     5.      HCl
     6.      CH3COOH
     7.      NaCl
     8.      Al2(SO4)3
     9.      Na2CO3
    10.  NaOH




      Prosedur Kerja




k


Hasil Pengamatan


Campuran Larutan uji dan Indikator :





Tabel Trayek Warna dan ph :


Perhitungan nilai Ka Indikator 

Perhitungan nilai Ka indikator dapat digunakan persamaan : 


Dengan menggunakan persamaan diatas dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :


Nilai Ka Indikator alami dari bunga kana adalah 1.892875846 x 10^ -6

Diskusi dan Pembahasan

            Indikator alami bunga kana tidak dapat digunakan sebagai indikator pH, hasil yang didapat dari penelitian tidak memperlihatkan perubahan warna, hanya adanya perbedaan .. . Larutan asam yang ditambah indikator bunga kana memiliki warna yang lebih muda dibanding larutan basa yang ditambah indikator.
            Sehingga bunga kana tidak dapat digunakan sebagai indikator pH karena indikator bunga kana ini mirip dengan indikator teh. Bunga kana ini juga bersifat polar serta larut dalam lemak, sehingga lebih sulit larut didalam larutan yang lain.
            Bunga kana mengandung pigmen alami flavonoid (antosianin, antosantin) yang dapat digunakan sebagai zat pewarna alami alternative maupun sebagai antioksidan alami.  Antosianin merupakan asam lemah organik pada bunga kana. Zat ini hanya berkisar pada warna merah kecoklatan saja.
            Indikator larutan bunga kana lebih sesuai untuk menguji larutan yang basa. Berdasarkan trayek warna dan pH yang diperoleh dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa perubahan warna lebih banyak terjadi pada larutan basa (10 – 13) yang perubahan warnanya lebih tua. Karena itu indikator ini tidak sesuai untuk pengujian larutan asam basa dikarenakan perubahan warna yang hanya berkisar coklat muda hingga coklat tua. Berdasarkan hasil tersebut kami simpulkan trayek pH indikator alami bunga kana berkisar antara pH 10 – 13.


Kesimpulan


Berdasarkan hasil praktikum dapat diperoleh kesimpulan :
  • Trayek indikator alami dari ekstrak bunga kana menunjukkan perubahan warna coklat muda-coklat tua.
  • Perkiraan trayek pH sekitar 10-12.
  • Daerah pH diperkirakan :
                     Daerah dibawah pH 4 berwarna coklat muda.
                     Daerah diatas pH 10 berwarna coklat tua.
  • Ka indikator yang diperoleh dengan metode pendekatan adalah 1.892875846 x 10^ -6






Saran


  1. Saat mengukur pH dengan pH meter sebaiknya tunggu hingga angka stabil.
  2. Saat pencampuran larutan dengan indikator, perhatikan perubahan warna yang terjadi.
  3. Terdapat beberapa larutan yang mudah terurai dengan udara, sehingga perlunya kecepatan kerja namun tetap teliti.
  4. Saat menggunakan kembali pH meter sebaiknya dibersikan dulu dengan air mineral dan tissue agar hasil terjamin.
  5. Gunakan kalkulasi matematis dengan ketelitian tinggi agar hasil lebih akurat.







Kata Penutup



          Kami dari tim berterima kasih kepada semua orang membantu dalam pelaksanaan praktikum terutama Bu Elizabeth yang telah memberi kami praktikum ini sehingga kami lebih memiliki wawasan yang lebih luas. Kami juga berterima kasih kepada keluarga dan teman-teman yang telah mendukung kami, juga terhadap para pembaca laporan penelitian kimia kami. Kami sangat menghargai dan menunggu kritik dari kalian. Sebagai tim peneliti kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Semoga bermanfaat 
             



Daftar Pustaka


Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2016. Bernas Kima Jilid 2. Jogjakarta : Citra Media
Rukmana, R,H. 1997. Bunga Kana. Kanisius. Yogyakarta





Kontributor :

Guru Pembimbing :
Bu Elizabeth Tjahjadarmawan, S.Si, M.Pd

Admin dan penulis laporan :
Jessica Randy

Fotografi :
Juan Kennedy

Sumber media :
Giovani Anggasta

Editing :
Jeffry Handi